Sinopsis & Review Series The Nightmare and Daydreams (2024)
Judul: The Nightmare and Daydreams (2024)
Genre: Scifi, Horror, Fantasy
Letterboxd: 3.2
Creator:
~ Joko Anwar
Durasi: 40 menit per eps
Episode: 7 episode
Pemeran:
~ Ario Bayu
~ Lukman Sardi
~ Fachri Albar
Karna setiap eps beda cerita, makan gua akan mereview satu persatu setiap epsnya.
Eps 1.
Old House.
Sinopsis:
Tentang Panji seorang supir taksi yang ingin memasukan ibunya ke dalam panti jompo. Panji mendapatkan kesempatan yg bagus, karna dia bisa memasukan ibunya ke dalam panti jompo mewah dan besar tanpa harus mengeluarkan biaya apapun. Sampai akhirnya Panji menyadari ada yang ganjil dengan panti jompo tersebut.
Review:
Pembuka yang cukup kacau, dari segi cerita, CGI, hingga konsep sektenya. Di awal, series ini cukup tampak menjanjikan, pemainnya bertabur bintang, visualnya mewah, keliatan bgt production valuenya mumpuni untuk mengerjakan project sebesar ini. Namun saat masuk babak pertengahan hingga akhir, cerita udah mulai tidak stabil, dan efek CGInya juga masih jauh dari kata bagus, tapi efek CGI memang masalah setiap film/series buatan lokal sih.
Tapi persoalan ceritanya itu. Mungkin gua terlalu besar menaruh ekspetasi kepada Jokan soal series ini, jadinya rada kecewa. Bayangin aja ada suster yang sudah ngasih tau niatan awal, udah against sektenya tapi sektenya masih biasa aja. Titik paling kurengnya itu saat Panji memainkan korek di akhir scene. Segitu banyaknya orang pada diem aja, udah gitu lokasinya mudah bgt terbakar. Kaya seolaj2 mau dibikin selesai begitu aja. Jadi ini pembukaan yang sangat disayangkan.
Rate: 2/5
Eps 2.
The Orphan.
Sinopsis:
Tentang Iyos dan Ipah sepasang suami istri yang ingin mengadopsi anak ajaib. Jadi ada seorang anak yang mampu membuat seseorang kaya. Namun ada bayaran untuk itu, jadi orangtua yang mengadopsi anak itu akan meninggal dalam waktu 7 hari. Iyos san Ipah berniat menjadi kaya dan membunuh anak itu sebelum 7 hari dan kengerian pun di mulai.
Review:
Gua suka dengan premis eps ke-2 ini. Gua suka ambiguitas yang ada di sini. Gua ngeliat eps 2 ini seperti menonton film The Ring atau Ringu. Karna sistem kutukannya sama. Kalo di The Ring kita punya waktu 7 hari sebelum kita mati setelah kena kutukan menonton video. Nah di sini juga sama, bedanya kutulannya berasal dari seorang anak ajaib yang bisa menghasilkan uang.
Ambiguitasnya muncul saat penonton mengira2 ini anak sebenernya jahat atau tidak. Jadi sepanjang cerita gua cukup mendalami apa yang akan terjadi selanjutnya. Di sisi lain kita bener2 diperlihatkan siapa yang sebenenrya jahat di sini, apakah anak ajaib ini yang sedang mencari tumbal atau Iyos dan Ipah yang memanfaatkan anak ajaib ini. Ya intinya eps 2 ini agak sedikit minat nonton balik setelah disuguhkan hal jelek dari eps pertamanya.
Rate: 3/5
Eps 3.
Poems and Pain.
Sinopsis:
Tentang Rania seorang penulis novel yang sempat melejit namun beberapa karya terbarunya mengalami flop. Nama Rania melejit saat ia membuat novel berjudul Puisi dan Luka. Dan ia harus membuat sekuel dari Puisi dan Luka untuk melunasi tagihan2nya. Tapi di sisi lain, setiap kali ia menulis Puisi dan Luka, Rania mengalami apa yang dialami oleh karakter yg dia tulis.
Review:
Premis eps 3 ini ga kalah bagus dari eps sebelumnya, bahkan jauh lebih bagus. Gua suka bgt sama cerita yang unik seperti ini. Dimana seorang novelis mengalami luka2 yang dialami oleh karakter yang dia tulis. Ini menarik bgt, namun sayangnya hal menarik ini hanya bertahan seperempat durasi saja. Selebihnya dirusak oleh benang merah yang tidak jelas yang menghubungkan setiap epsnya.
Mksd gua kalo bikin series antologi ya ga musti saling terhubung. Ga musti jadi universe, tidak salah jika mau saling terkait, tapi jangan mengorbankan cerita2 yang bagus di awal hanya untuk benang merah di akhir. Karna ini bagus bgt, tapi banyak detail yang gua rasa akan nyambung di esp2 selanjutnya dan itu ngerusak mood bgt
Rate: 2.5/5
Eps 4.
Encounter.
Sinopsis:
Tentang Wahyu seorang warga miskin yang ingin mencari ibunya di Arab Saudi. Karna itu tujuan utama dia adalah mengumpulkan uang, bahkan karna hal ini hubungan Wahyu dengan teman dan istrinya jadi kurang baik. Namun kehidupan Wahyu berubah saat ia tidak sengaja bertemu dengan malaikat.
Review:
Kalo gua liat secara keseluruhan dari 4 eps yang udah gua tonton, feelnya dapet bgt. Setiap eps bener ngebuat gua keseruan sendiri karna premis setiap eps di sini mengalami peningkatan, memang cara eksekusinya ada yang jelek di eps 1-3. Tapi di eps 4 ini semuanya nampak bagus, nampak balance, nampak mewah aja. Suka bgt sama eps 4 ini, sama karkater Wahyu yang planga plongo dan Rusman yang terlihat antagonis tapi dia yang paling peduli.
Suka juga sama pembawaan cerita di sini, konflik yang dihadirkan begitu dekat dengan keadaan sekitar tapi monmaap Jokan seharusnya dibalik layar aja, agak kurang bisa ngimbangin Lukman Sardi sama Rifnu Wikana di adegan yang seharusnya intens bgt. Terlepas dari itu ini menarik, ceritanya absurd dan bagus, creaturenya misteri dan benang merah di sini tidak terlalu ditonjolkan, tidak seperti eps 3 yang secara terang2an ditonjolkan.
Rate 4/5
Eps 5.
The Other Side.
Sinopsis.
Tentang Bandi yang hidup bahagia dengan keluarga kecilnya. Ia hidup susah, namun ia sangat cinta kepada istri dan anaknya. Sampai suatu ketika saat Bandi sedang jalan2 sebentar, ia iseng masuk ke bioskop tempat ia bekerja dulu, di sana ia hanya beberapa menit, namun saat kembali kerumah, ternyata ia sudah pergi selama 2 tahun dan hal2 aneh mulai terjadi.
Review:
Berbeda dengan 4 film sebelumnya, di sini kita disuguhkan sebuah kisah cinta sepasang suami istri yang sudah tidak muda lagi namun cinta mereka begitu kuat. Gua suka bagaiamana cinta mereka diceritakan. Namun sayangnya karakter Bandi di sini entah kenapa dibuat jadi se-bloon mungkin. Mksd gua dia baru aja hilanh 2 tahun dan dalam sekejap dia melakukan hal yang sama lagi, ini kaya masuk ke lobang yg sama, aneh dan ga bisa gua terima. Jadinya rasa sayang Bandi dipertengahan cerita dipertanyakan.
Lalu final scene di sini juga rada aneh, gua ga paham bagaiamana cara ibunya bisa connect dengan Bandi dan tau lokasi Bandi. Tapi terlepas dari beberapa kesalahan itu, kisah cinta antara Bandi dan Dewi berhasil bikin gua tersentuh walau hanya beberapa menit durasi. Belum lagi anak mereka yang tidak aneh2, ngebuat keluarga kecil ini nampak bahagia. Saking terhanyut sama kisah cintanya, plot twist di sini nampak biasa aja, tapi emg ga ngetwist2 bgt.
Rate: 3/5
Eps 6.
Hypnotized.
Sinopsis:
Tentang Ali seorang pria buta warna yang sulit mendapatkan pekerjaan. Di sisi lain Ali punya keluarga yang harus ia hidupi. Ali juga mempunyai skill hipnotis yang luar biasa, namun ia tidak mau menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Sampai akhirnya Ali mengharuskan menggunakan skillnya yang berujung petaka.
Review:
Eps paling tidak jelas menurut gua, padahal premisnya udah oke. Gua pikir kita akan diajak menebak dunia apa yang sedang Ali jalani. Apakah dunia hipnotis atau bukan, semacan kejebak dengan kemampuan hipnotisnya sendiri. Tapi yang gua dapat malah aneh, ditambah endingnya yang dibuat seolah2 menjadi sebuah film superhero, dimana seseorang sedang mencari orang yang memiliki kekuatan super, ini series makin ke sini makin aneh aja.
Tidak sampai di situ saja, karakter dari eps sebelumnya ikut memeriahkan eps ini dengan karkater dia, nama dia, tapi dengan nasib yang jauh berbeda. Jadi nonton series ini benerw harus memperhatikan detail kecil di setiap epsnya dan ini menurut gua pr bgt. Mksd gua kalo mau bikin series yang keliatan verdas ga harus seperti ini.
Rate: 2/5
Eps 7.
P.O. Box
Sinopsis:
Tentang Valdya seorang perempuan yang sedang mencari kakaknya yang sudah hilang selama 5 tahun. Sebelum menghilang, ia mengetahui kalo kakaknya melamar pekerjaan ke alamat P.O. Box 888. Sampai suatu ketika lowongan itu muncul lagi, karna penasaran Valdya pun melamar untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Review:
Makin kacau, makin ancur, semua rusak karna saling terhubung satu sama lain. Udah paling bener bikin series antalogi horror kaya folklore asia, malah bikin series yang nyambung tapi ga nyambung gini, alhasil banyak yg miss dan tidak dijelaskan. Intinya eps terakhir ini adalah jawaban dari 6 eps awal yang gantung dan tidak jelas.
Rate: 1/5
Overall:
Gua suka bgt sama karya2 Jokan, tapi kali ini gua akan sulit untuk bisa bilang suka dengan karya Jokan yang satu ini. Aneh, jelek, terlalu maksa dan banyak plot yang miss dan hilang. Gua gatau tujuan Jokan itu apa. Tapi sangat disayangkan kancah dia di Netflix Worldwide malah seperti ini. Saran gua mending balik bikin film yang ada pocong2an aja. Gua akan ngebahas beberapa epsnya yang menurut gua aneh.
Mulai dari eps Encounter, ini adalah cikal bakal semuanya, bagaiamana bisa seorang manusia yang ignorant sama sekitar dan egois, mau menyelamatkan seluruh umat manusia, melawan iblis, setan, alien dan lain2. Ini ga masuk akal, kenapa gua bisa bilang kaya gitu? Karna proses Wahyu di sini hanya sebatas eps 4 aja. Masih banyak bgt hal yang tidak diceritakan. Jadi yang awalnya antalogi thriller malah maksa nyambungin dan skip beberapa plot yang seharusnya penting.
Gua udah ekspetasi kalo bakal jadi series superhero, tapi ga jelek kaya gini juga. Kocaknya lagi di eps terakhir mereka semua mampu menyelamatkan nyawa korban yang lain, tapi mereka hanya menyelamatkan nyawa Valdya di akhir. Ya tipikal penyelamatan pemeran utama tapi cringee bgt. Ya intinya beberapa cerita di sini bagus bgt seperti Encounter dan The Other Side, tapi semua dirusak sama benang merah yang menghubungkan mereka semua.
Rate: 1.5/5
Komentar
Posting Komentar