Sinopsis & Review Film Siksa Kubur (2024)
Judul: Siksa Kubur (2024)
Genre: Psychology, Mistery, Thriller, Horror
Rate imdb: 7.1/10
Rate Ane: 4/5
Sutradara & Penulis:
~ Joko Anwar
Durasi: 1h 57m
Pemeran:
~ Faradina Mufti (Sita)
~ Reza Rahadian (Adil)
~ Widuri Puteri (Little Sita)
~ Muzakki Ramdhan (Little Adil)
Sinopsis:
Tentang Sita dan Adil kaka beradik yang tidak lagi percaya agama sejak orangtuanya menjadi korban bom bunuh diri oleh seseorang yang percaya siksa kubur, jadi alesan orang itu melakukan bundir adalah suara siksa kubur. Karna hal itu Sita dan Adil mencari orang paling berdosa untuk menyaksikan langsung apakah siksa kubur itu ada atau tidak, karna menurut Sita hal itu tidak ada.
Gmna Kelanjutannya??
*Spoiler Alert
"Siksa kita tergantung apa yang kita takutkan"
Film terbaru dari Joko Anwar yang menurut gua unik sekaligus menarik bgt. Jadi saat pertamakali Joko Anwar merilis premis ceritanya di twitter gua langsung kaget, ko bisa ada filmaker lokal yang premisnya berani bgt kaya gini, apalagi Jokan bermain di ranah abu2 soal agama mayoritas dalam film ini, jadi gua bener2 tertarik sama hal ini, penasaran aja seperti apa eksekusi yang akan Joka hadirkan dalam film ini, dan setelah gua tonton, gua bengong dan gua suka sama film ini.
Banyak bgt kegilaan dalam ceritanya, dalam konsepnya dan dalam visualisasinya. Gua suka ke-3 itu, tapi sebelum masuk ke sana, gua mau bahas soal akting para pemainnya terlebih dahulu. Di sini kita akan diperkenalkan dengan kakak beradik bernama Adil dan Sita. Disini kita juga diperlihatkan bagaiamana cara 2 orang ini tumbuh menjadi dewasa dengan hal2 yang mereka alami semasa kecilnya.
Adil diperankan oleh Muzaki dan Reza Rahadian sedangman Sita diperankan oleh Widuri Putri dan Faradina. 4 aktor di sini semuanya gokil, mereka bener2 meresapi apa yang peran mereka lakukan, gua bener2 tidak pernah ngeliat akting mereka seperti ini di film2 sebelumnya, khususnya akting Muzaki, Widuri dan Reza. Karna ke 3 org filmnya hampir sudah gua tonton kebanyakaan, sedangkan Faradina gua gapernah liat akting dia sebagai pemeran utama yang menonjol, jadinya tidak tau akting dia seperti apa, namun di sini Faradina mampu membuat karkater Sita menjadi hidup dan berkembang. Tidak hanya mereka ber 4, akting2 pemain lain juga ga kalah keren khususnya Slamet Raharjo dan Afrian.
Kita bahas ceritanya, gua suka bgt sama cerita di sini, mulai dari premis hingga plot ceritanya. Jadi hukum sebab akibat bener2 diperlihatkan dengan gamblang di sini, seperti apa yang kita perbuat nantinya akan ada balasannya di dunia atau di dalam siksa kubur itu sendiri. Banyak bgt karkater yang kena hukum sebab akibat, mulai dari Sita itu sendiri yang tidak percaya agama, Adil, Wahyu, Pandi dan masih banyak lagi. Memang di act 2 ceritanya seakan2 melemah karna banyak karakter baru bermunculan di sana dan ceritanya jadi bercabang. Namun untungnya ending dari film ini berhasil menutupi kelemahan tadi.
Konsep di film ini memiliki nilai plus dan minus. Plusnya adalah, selesai kita nonton, kita akan membicarakan film ini, karna banyak puzzle yang tidak dijelaskan. Namun minusnya adalah terlalu banyak puzzle yang tidak dijelaskan. Jadi yang seharusnya kita bisa menikmati film. Kita malah disuruh untuk berfikir dan melihat detail2 sepanjang film dan di part ini jujur gua rada susah mencernanya. Gua mau menikmati film, puzzlenya bagus tapi kebanyakan sehingga yang tadinya nikmatin film malah mikir kemana2 karna adegan2 misteri itu sendiri.
Namun banyak bgt adegab out of the box dan membuat horror di film ini makin terasa intens. 2 contohnya adalah saat adegan mesin cuci dan saat adegam stabbing di panti jompo. Pertama gua ga menyangka setelah kematian tragis dari seorang nenek bakal ada adegan manggil nenek2 itu lagi, konteksnya adalah si nenek mati dengan wajah hancur, di adegan selanjutnya kita manggil nenek2 itu, gua secara sadar ngeri dong, lah anjir orang mukannya ancur mau didatengin lagi dan contoh ke 2 adalah adegan stabbing, ga nyangka aja next move dari orang yang ditusuk. Belum lagi suara serta musik2 jadul creepy khas Jokan yang bikin ga nyaman dan itu menambah tingkat kengeriannya.
Selanjutnya adalah visualisasi. Dulu pernah ada film dokumenter yang merekam siksa kubur saat gua masih SD. Dokumenter itu bikin gua tergiang2 sampai saat ini dan gokilnya adegan itu berasa di remake oleh Jokan dalam film ini, segala aspek semua di upgrade mulai dari ularnya, bentuk penyiksaanya, hingga hal2 lainnya, jadi jauh lebih seram, intens dan beragam. Gua jadi ngeliat trauma gua saat gua kecil dulu dan itu berkali2 lipat jauh lebih serem. Ga nyangka aja adegan penyiksaanya akan bgtu poweefull. Kaya semua tenaga dikeluarkan di babak akhir hnya untuk adegan ini, gilakk.
Lalu detail kecil, film ini banyak bgt detail kecil. Kalo setiap detail gua bahas di review ini, mungkin bakal panjang bgt reviewnya. Kita bahas detailnya dikomen aja sambil diskusi, karna film ini multitafsir tergantung pov penontonya masing2. Karna apa yang menurut gua benar, tentunya bakal berbeda menurut orang lain, jadi enaknya detail2 kecil di sini dibahas aja di komen. Mau liat pendapat kalian soal film ini juga. Suka sih film2 dengan ending ambigu seperti ini. Karna bisa jadi pembahasan tersendiri. Ya intinya ini bagus, intens dan ngerii, ga nyangka bakal ada film seperti ini di perfilman lokal, ceritanya lokal bgt tapi konsep filmnyaa sangat beda kelas dengan film lokal.
~ Dapukkk
Tolong sedekahnya buat nonton film baru di Bioskop:
saweria.co/dapukkk
Jualan komik di:
tokopedia.com/dapukkk
atau
shopee.co.id/dapukkk
(Keduanya sudah gratis ongkir dengan minimal pembelian tertentu)
Mau baca Review Film:
dapukkk.blogspot.com
Instagram:
https://www.instagram.com/dapukkk/
Twitter:
https://twitter.com/dapukkkk
Facebook:
https://www.facebook.com/daffa287pc
Letterboxd:
https://letterboxd.com/dapukkk/
Komentar
Posting Komentar