Sinopsis & Review Film Night Bus (2017)
Judul: Night Bus (2017)
Genre: Crime, Thriller, Drama
Rate imdb: 7,1/10
Rate Ane: 5/5
Sutradara:
~ Emil Heradi
Penulis:
~ Rahabi Mandra
~ T. Rifnu Wikana
Durasi: 2h 19m
Pemeran:
~ T. Rifnu Wikana (Bagudung)
~Yayu A.W. Unru (Amang)
~ Edward Akbar (Yuda)
Sinopsis:
Tentang Bis dengan tujuan Sampar, banyak orang yang menaiki bis tersebut dengan tujuan dan permasalahan mereka masing2. Di sisi lain Sampar sedang ada konflik dengan pemerintah dan perjalanan yang gelap dan mencenkam pun di mulai.
Gmna Kelanjutannya??
"Yang tersisa dari peperangan adalah kehilangan"
Film pemenang festival film Indonesia 2017 lalu, film yang tayang sebentar di bioskop dan lalu hilang tanpa jejak, gua bener2 penasaran bgt seperti apa filmnya, kalo bagus itu udah pasti, karna kalo jelek ga mungkin bisa jadi film terbaik di FFI dan yang bikin gua pensaran adalah konflik yang relate dan dekat sama kita, belum lagi adegan kekerasan dan thriller yang intens, dan setelah gua tonton, gua bener2 kaget, gua kaget karna baru ini gua nonton FIlm lokal kualitasnya mantep betul. Banyak aspek bagus dari film ini yang jelas review ini akan spoiler, jadi skip buat yang gamau kena spoiler, gua mau ngeluarin uneg2 gua.
Gua mulai dari ceritanya, cerita film ini mengangkat isu yang sangat sensitif, yaitu konflik antara orang2 dari suku Sampar dengan tentara dari pemerintahan. Konflik Sampar ini tidak begitu detail diceritakan, karna fokus film bukan di sana. Jadi cerita soal konflik Sampar kaya ngikutin alur cerita aja. Yang jelas penonton dikasih tau kalo keadaan di Sampar tidak sedang baik2 saja, ada peperangan hebat mengunakan senjata lengkap di sana.
Film berfokus kepada supir, kenek dan penumpang bus yang hanya ingin lewat dengan damai, mereka warga sipil, mereka gatau soal perang, mereka tidak berdosa, tapi harus menanggung 3 babak sekaligus. Film berfokus ke sana, di mana orang2 yang berangkat penuh tawa dan riang harus berakhir dengan duka dan cara film ini mengambarkannya bener2 kelewat nyata. Nyata dalam artian kaya asli, walaupun gua belum pernah ada di medan perang, cuma yang disuguhkan di sini feelnya dapet bgt.
Bahkan hampir sebagian penumpang bus dikasih penderitaan di akhir film dan ini menandakan kalo warga sipil yang paling kena dampaknya jika ada peperangan. Bahkan anak kecil yang engga tau apapun bisa jadi korban, walaupun para tentara dan penjahat melindungi anak2 dan tidak ingin membunuhnya, selama ada perang, anak2 masih bisa menjadi korban. Jadi kalo bicara soal thriller, film ini bener2 behrasil menyuguhkan keintensan film dan gua sendiri bener2 cengo ngeliat babak akhir film ini.
Selain itu film ini juga bercerita soal siapa yang diuntungkan dalam peperangan, karna peperangan bukan hanya antara 2 kubu, bukan hanya kubu A dan kubu b, pasti ada sesuatu yang diuntungkan, pasti ada permainan politik di dalamnya dan itu semua disuguhkan dengan baik di film ini. Itu baru dari segi cerita, karna banyak hal bagus di film ini, mulai dari pengambilan gambarnya, latar tempatnya yang cukup nyata, ga cuma di bis, walaupun kebanayakan ada didalam bis.
Cuma yang sangat menggangu sepanjang film adalah efek green screen yang sangat terlihat, jadi sesekali ngeliat bayang2 green screen di bagian jendela bis dan itu ada dari awal hingga film usai. Pengembangan kakrater dengan permasalahan masing2 juga menjadi keseruan tersendiri, belum lagi akting para pemainnya yang marah dan ketakutan di waktu yang bersamaan. Teuku rifnu wikana gada obat aktingnya, berhasil jadi orang brengsek dan baik di waktu yang bersamaan.
Ya intinya gua berhasil dibuat emosi dengan drama thriller di sini, buat kalian yang nonton ini untuk nyari adegan actionya, kayanya kalian harus mengurungkan niat, karna action di sini hadir sebagai pelengkap thrillernya dan adegan mereka bertahan di dalem bis adalah adegan yang kayanya ga bakal gua lupain. Ini film bagus.
~ Dapukkk
Iklan:
Jual komik baru/bekas/cerita sekali tamat dan murah.
Link:
shopee.co.id/dapukkk
tokopedia.com/dapukkk
instagram.com/dapuk_wibu
Mau sedekah bisa ke:
saweria.co/dapukkk
Komentar
Posting Komentar