Sinopsis & Review Film The Medium (2021)


Judul: The Medium (2021)

Genre: Horror

Rate imdb: 6,7/10
Rate Ane: 4/5

Sutradara:
~ Banjong Pisanthanakun
Penulis:
~ Chantavit Dhanasevi
~ Na Hong-jin
~ Banjong Pisanthanakun

Durasi: 1h 28m
Pemeran:
~ Narilya Gulmongkolpech (Min)
~ Sawanee Utoomma (Nim)
~ Sirani Yankittikan (Noi)
 
Sinopsis:
Tentang tim dokumeter yang sedang membuat film tentang dukun. Mereka menelusuri dan berujung mewawancarai seorang dukun bernama Nim. Nim adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara, ia menjadi dukun karna warisan dari ibunya dan ia menyembah dewa Bayan. Awalnya wawancara berjalan seperti biasa, namun semua berubah menjadi mencekam saat keponakan Nim yang bernama Min bertingkah laku aneh, dan teror demi teror pun di mulai.

Gmna Kelanjutannya??

"Apa kalian percaya Dukun?"
Ini adalah film kerjasama antara Thailand dengan Korea selatan, antara Showbox dari Korsel dengan GDH dari Thailand, ga cuma itu aja, sutradara di sini juga dari 2 negara tersebut dan masing2 dari mereka sudah menangani film2 horror yang namanya cukup besar seperti Shutter dari Thailand dan The Wailing dari Korsel, tentunya mendengar berita seperti ini gua excited bgt dengan film The Medium ini, bukan karna konsepnya soal dukun tapi karna orang2 dibalik layarnya, karna Shutter dan The Wailing adalah 2 film horror terseram yang pernah gua tonton, dan mereka ber 2 kolab untuk membuat film, auto nonton!!

Filmnya sendiri full di Thailand, karna gua rasa memang asia tenggara adalah tempat yang paling tepat kalo kita bicara soal dukun. Bicara soal dukun di negara Asia Tenggara itu bener2 kentel bgt dan ceritanya juga biar lebih dekat dengan warga sekitar. Dari awal film di mulai kita disuguhkan view2 pedesaan dengan berbagai macam kepercayaan yang ada di Thailand, hal ini tentunya cukup relate dengan keadaan gua di bekasi, tepatnya bekasi kabupaten. Gua cerita sedikit, gua bukan bekasi asli, jadi gua cukup kaget saat melihat warga sekitar memberi sesajen dan kepala sapi ke pohon dan tugu2 yang ada di sini.

Nah tema yang diangkat sama film ini seperti itu, mengenai warga yang percaya apa yang mereka percayai, bahkan saking banyaknya kepercayaan, satu sama lain kepercayaanya bisa berbeda2, cuma ga saling ribut aja. Jadi cuma beda apa yang disembah dan film ini dikemas ala2 dokumenter. Awalnya gua kira ini film dokumenter beneran, karna semua riset dan pengenalan ceritanya bener2 berhasil meyakinkan gua kalo ini film dokumenter sungguhan, sampai akhirnya gua cek IMDB dan dokumenter tidak masuk ke dalam genrenya, udah gtu shot2 yang diambil di sini juga detail bgt, jadi bisa dipastikan kalo dokumenter cuma untuk konsepnya aja.

Lalu apa yang diceritakan di sini? Ya dukun, tapi bukan bagaiamana cara dia menjadi dukun, karna dukun cuma menjadi pembuka konflik aja. Konflik sesungguhnya di sini adalah kesurupan, jadi kita akan disuguhkan bagaiamana caranya dukun bisa berhasil menyembuhkan seorang gadis dari kesurupannya dan dukun2 ini mengerjakannya sesuai apa yang mereka percayai dan itu serem bgt. Banyak material horror yang cukup efektif di film ini, seperti pengambilan gambarnya, suara kebisingannya, bahkan suara orang2 berdoa di sini menjadi hal yang cukup creepy.

Film ini juga memiliki jumpscare, tapi tidak banyak, film ini lebih mencoba menakuti penonton dengan cara perlahan melalui ilmu kedukunan dan titik terseram dari dukun di sini adlaah saat iman mereka sudah goyah. Jadi saat mereka sudah tidak percaya lagi dengan apa yang mereka percayai itu adalah salah satu hal yang cukup serem menurut gua secara fakta. Sisahnya kita disuguhkan hal2 horror melalui visual dan memang meledak bgt endingnya. Secara filmnya dari awal memang slowburn, jadi semua keseruannya ada di penutup dan ini memang tipikal horror dokumenter, cuma yang gua ga habis pikir adalah pernyataan Nim di akhir film, bener2 bikin merenung wkwk. Ya intinya ini serem dan dekat di waktu yang bersamaan.

~ Dapukkk

Iklan:
Jual komik baru/bekas/cerita sekali tamat dan murah.
Link: 
shopee.co.id/dapukkk
tokopedia.com/dapukkk
instagram.com/dapuk_wibu

Komentar

Postingan Populer