Sinopsis & Review Film Survival Family (2016)
Judul: Survival Family (2016)
Genre: Comedy, Adventure, Drama
Rate imdb: 7,2/10
Rate Ane: 4,5/5
Sutradara & Penulis:
~ Shinobu Yaguchi
Durasi: 1h 57m
Pemeran:
~ Fumiyo Kohinata (Yoshiyuki)
~ Eri Fukatsu (Mitsue)
~ Yuki Izumisawa (Kenji)
~ Wakana Aoi (Yui)
Sinopsis:
Tentang Jepang yang mengalami keanehan, karna dalam seketika tidak ada listrik, baterai dan mesin yang bisa menyala. Awalnya para warga mengira ini mati lampu biasa, sampai akhirnya mereka sadar kalo keadaan ini sudah gawat dan harus segera bertindak.
Gmna Kelanjutannya??
"Cintai bumi seperti kalian mencintai keluarga sendiri"
Film dari negara Jepang dengan cerita yang unik, menghibur dan tentunya penuh pesar moral, baik pesan untuk keluarga maupun untuk bumi. Ceritanya sendiri cukup fresh, gua ga pernah kepikiran kalo tidak ada listrik dan batrai bisa menyebakan kekacauan yang bgtu parah, dan film ini menyuguhkan hal itu. Jadi bayangin aja, dunia yang serba modern dan kebanyakan barang atau benda menggunakan listrik dan batrai, tbtb semua itu jadi mati akibat tidak ada aliran listrik ataupun batrai.
Nah, jadi di awal film kita disuguhkan hal tersebut, diperlihatkan hal2 kecil sudah mulai menggunakan listrik seperti pintu kantor, alhasil saat listrik tidak ada, jangan kan kerja atau ngantor, masuk ke dalam aja ga bisa. Pokoknya kebiasaan2 manusia saat menggunakan gadget atau hal2 yang bebrau listrik, mereka semua dipaksa untuk beradaptasi untuk tidak menggunakan hal tersebut. Ada anak cowo yang khawatir dengan orang yang dicintainya, ada anak cewe yang takut ketinggalan dengan hal2 terkini dan saat listrik mati mereka harus beradaptasi dan itu seru bgt.
Itu baru 2 anaknya aja, belum sifat ayahnya yang keras kepala dan tidak dekat dengan keluarganya sendiri, hal ini dijadikan drama keluarga yang cukup kena dan menghangatkan. Karna di saat keadaan seperti ini, kebersaamaan keluarga yang paling utama dan itu kena bgt asli. Lalu film ini hanya mencertiakan itu doang? Tentu tidak, film ini seperti judulnya yaitu survive, tapi bukan survive yang barbar, melainkan survive yang masih dibawah kesadaran dan tidak jauh dari inkonsistensi logika.
Jadi mereka mikir bagaiamana caranya untuk bisa bertahan, karna di kondisi seperti ini, air dan makanan adalah hal yang utama dan keduanya tidak bisa mereka dapatkan di kota, dimana air dan makanan semuanya diproses menggunakan listrik dan batrai, alhasil mereka pulang kampung dan kampungnya tidak dekat dan keseruan baru dimulai, karna banyak bgt permasalahan yang tidak terduga terjadi dan ini yang ngebuat judul survivenya bener2 terasa.
Gua sendiri pernah ngalamin mati lampu sampai 3 hari full dikarnakan banjir, jadi gua relate beberapa hal di sini seperti susahnya dapet makan dan minum, harus ke pos2 dulu, mau ngabarin doi ribet karna hp gada batre, rela tidur di warnet biar bisa ngecas hp wkwk, cuma ga sepanik mereka dan wajar sih mereka panik karna mereka ga cuma mati lampu wkwk, jadi gua ngeliat film ini, jadi inget nasib gua beberapa tahun lalu wkwk.
Ya intinya ini bagus bgt, sutradaranya dan penulisnya bener2 jago memvisualkan sarkas yang bertujuan untuk mencintai bumi. Karna dengan kejadian seperti ini, tentunya kita akan lebih menyayangi bumi dengan tidak sering menggunakan listrik dan batrai. Cuma ada 1 hal yang kurang menurut gua, entah memang orang Jepang seperti ini atau takut jika di masukan ke dalam frame, yaitu orang2 atau masyarakat2 yang menuntut pemerintah atas kejadian ini, gua bener2 ga nemu ada masyakarat yg seperti itu, jadi semua orang menerima aja gtu tanpa harus menyalahkan siapa2. Dan 1 lagi, adegan di terowongan itu Out of The Box bgt asli wkwkw, bisa2nya nenek2 memanfaatkan situasi, gokil, rekomended.
~ Dapukkk
Komentar
Posting Komentar