Sinopsis & Review Series Sweet Home (2020)



Judul: Sweet Home (2020)

Genre: Horror, Drama, Fantasy

Rate imdb: 7,4/10
Rate Ane: 3,5/5

Jumlah: 10 eps
Durasi: 52 menit/eps
Produksi:
~ Netflix
Sutradara:
~ Young-woo Jang
~ Eung-bok Lee
Penulis:
~ Kim Hyung
~ Kim Kan-bi    
~ Park So-Jeong    
~ Hong So-ri    
~ Hwang Young-Chan

Pemeran:
~ Song Kang (Hyun Su)
~ Do-Hyun Lee (Lee Eun Hyeok)
~ Go Min-Si (Lee Eun Yoo)

Sinopsis:
Tentang sebuah penyakit yang tidak diketahui asal usulnya yang bisa menyerang siapa saja dan mengubahnya menjadi monster. Kini manusia harus bisa bertahan hidup karna pemerintah sudah tidak mampu menolong lagi, dan ada sebagian orang yang tinggal di apartemnt Green Home yang sedang bertahan hidup dari dunia luar, namun sayangnya permasalahan tidak hanya datang dari luar.

Gmna kelanjutannya ??

"Susah membedakan monster yang sesungguhnya"
Setelah sekian lama tidak menonton drakor, akhirnya nonton lagi karna melihat trailer series Sweet Home ini yang cukup menarik, eh sebelumnya mau nanya, kalo series Korea original netflix diitungnya masih Drakor kan ya? wkwk, soalnya sekali rilis langsung all eps, ga pake nunggu seminggu sekali.

Sweet Home ini sendiri adalah series yang diadaptasi dari webtoon berjudul serupa. Gua sendiri tau webtoonnya, cuma belum baca karna kurang suka sama visual webtoonnya. Dan series ini juga memiliki premis yang menarik, dan tagline series ini juga ga kalah menariknya,seperti ini taglinenya "hidup sebagai monster atau mati sebagai manusia", gokil.

Di awal film kita langsung diperkenalkan dengan karkater orang2 yang tinggal di A[artement Green Home, apartement green home sendiri digambarkan sebagai apartement tidak bgtu layak huni, terlihat dari fasilitas dan kurangnya sumber daya manusia di sana. Dari sini bisa kita simpulkan kalo orang2 atau yang tinggal di sana sama bermasalahnya dan ternyata benar.

Nah ini salah satu bagian yang menarik selain konsep survival dari para monster. Karna berkumpulnya segerombolan orang yang memiliki sifat dan sikap yang berbeda tentunya menjadikan itu permasalahan internal, apalgi orang2 yang tinggal di sana rata2 adalah orang2 bermasalah, ada yang pedo, ada alkoholic, ada yang datang kesana cuma mau bundir dan masih banyak orang bermasalah lainnya dan mereka di tuntut untuk bekerja sama melawan para monster, itu menarik bgt.

Udah gtu setiap karakter memiliki sifat yang berbeda satu sama lain, sehingga masing2 dari mereka menciptakan keunikan sendiri, ada pendeta dengan pedangnya, preman dengan palunya, musisi dengan pemukul baseball dan masih banyak lagi. Jadi dari segi building kakrater aja gua suka, bahkan gua lebih suka melihat konflik yang terjadi di antara mereka dibanding action melawan monsternya.

Karna melawan mosnter tujuannya sudah jelas dan cuma 1, yaitu bertahan hidup dari monster tersebut, cuma kalo melawan manusia kita gabisa nebak apa yang ada di kelapa mereka, kita gabisa nebak apa niatan mereka, dan itu alasan gua kenapa konflik internal lebih seru dan sangat dipusatkan di sini, terlebih lagi kita disuguhkan sosok monster yang dipaksa harus berbaur ditengah2 gerombolan para manusia ini.

Selain itu creatednya sendiri ingin menunjukan kepada penonton kalo sebenernya yang monster itu siapa, karna ga semua monster jahat dan ga semua manusia baik, bahkan seringkali disuguhkan manusia yang sifatnya kaya monster, itu monster kalo ngeliat kelakuan manusia langsung igstifar kali, dan manusia2 jahanam di sini selalu ada di setiap epsnya.

Cuma sayangnya mengenai penyakit yang mengubah manusia menjadi monster tidak dijelaskan di sini, padahal gua penasaran bgt, mungkin saking fkus kepada karkaterm jadi gada waktu buat bahas ini dan jadinya penyakit ini kaya datang secara random aja, gada infeksi atau penularan, tbtb jadi aja seorang montser. Monsternya sendiri seringkali menggunakan CGI dan CGI di sini tidak buruk, namun tidak bagus juga. Ya intinya ini menarik bgt buat yang suka film2 dengan cerita orang2 asing yang berkumpul di 1 tempat demi bertahan hidup.

~ Dapukkk

Komentar

Postingan Populer