Sinopsis & Review Film Mereka Bilang, Saya Monyet! (2008)


Judul: Mereka Bilang, Saya Monyet! (2008)

Genre: Drama

Rate imdb: 6,8/10
Rate Ane: 4/5

Sutradara:
~ Djenar Maesa Ayu
Penulis:
~ Djenar Maesa Ayu
~ Indra Herlambang

Durasi: 1h 32m
Pemeran:
~ Titi Rajo Bintang (Adjeng)
~ Henidar Amroe (Ibu)
~ Ray Sahetapy (Asmoro)
 
Sinopsis:
Tentang Adjeng seorang anak yang mengalami masalalu mengerikan, mulai dari broken home, pelecehan hingga toxic parenting dan masalalu itu terbawa hingga Adjeng dewasa.

Gmna Kelanjutannya??

"Dihantui oleh kejamnya masalalu"
Pertama2 mau berterimakasih dulu kepda bioksoponline yang sudah menghadirkan film ini. Film yang sempet gua cari2 karna premisnya yang menarik. Selain itu film ini juga film pertama yang gua tonton yang disutrdarai oleh Djaenar Maesa Ayu, cukup unik tutur penceritaanya, banyak metafora dan hal2 absurd yang diangkat di film ini, terutama soal kehidupan yang tidak pernah adil.

Film ini sendiri mengangkat isu yang sangat sensitif. Karna tema yang diangkat di sini adalah kebebasan yang terganggu akibat masalalu yang tidak bisa dilupakan. Jika film ini tayang di masa skrng ini, mungkin akan rame diboikot kali ya, karna tema yang diangkat seputar Broken Home, pelecehan di bawah umur dan toxic parenting.

Nah ke 3 hal negatif itu berhasil disuguhkan sebagai masalalu yang tidak bisa dilupakan. Bayangin aja, dari kecil Adjeng sudah mengalami Broken Home, orangtua Adjeng bukannya ngasih support ke Adjeng tapi lebih memilih mencari pasangannya masing2. Gua mau bahas bagian pelecehan di bawah umurnya, cuma takut spoiler jadi gua skip kebagian Toxic parenting aja ya, karna ini yang paling kuat dramanya.

Toxic parenting akan selalu membekas kepada anak dan anak akan selalu takut dan merasa terkekang akibat hal tersebut dan itulah yang dialami langsung oleh Adjeng, di umur dia yang terbilang cukup matang, ia masih harus terus mendengar celotehan dari ibunya, seolah2 ia tidak diberi kesempatan untuk menentukan hidupnya sendiri. Ia tidak berani berontak akibat luka di masa kecilnya.

Gua paham bgt gmna orang tua mencari orang, banting tulang, tapi melampiaskan dan memaksakan kehendak kepada seorang anak juga bukan sesuatu yang normal. Kita gabisa nuntut banyak, dan point2 seperti ini yang dihadirkan oleh film ini. Selain itu film ini juga menyentil soal nasib hidup, dimana ada 2 teman Adjeng yang memiliki nasib bertolak belakang. Ada satu temannya yang masih single tapi kebablasan dan punya anak, ada juga yang sudah nikah tapi tidak dikaruniai seorang anak.

Banyak bgt hal menyentil soal kehidupan dalam film ini. Bahkan soal2 kehidupan di sini dikemas dengan ilmu sastra yang tersusun rapih yang dibawakan dengan baik oleh Titi Rajo Bintang. Jadi sepanjang film gua berasa di dongengin Sastra oleh Djaenar Maesa Ayu dengan metafora soal kehidupan, mulai dari lintah hingga hal2 yang menjuru ke eksplisit lainnya. Intinya film ini menjadi tamparan keras soal didikan orang tua.

~ Dapukkk

Komentar

Postingan Populer