Sinopsis & Review Film Arisan! a.k.a The Gathering (2003)



Judul: Arisan! a.k.a The Gathering (2003)

Genre: Comedy, Drama

Rate imdb: 7,2/10
Rate Ane: 4,5/5

Sutradara:
~ Nia Di Nata
Penulis:
~ Nia Di Nata
~ Joko Anwar

Durasi: 2h 9m
Pemeran:
~ Cut Mini Theo (Mei Mei)
~ Tora Sudiro (Sakti)
~ Aida Nurmala (Andien)
 
Sinopsis:
Tentang kehidupan sosialita ibu kota yang menyoroti perselingkuhan, keretakan rumah tangga hingga percintaan sesama. Dikemas dalam bentuk arisan bulanan.

Gmna Kelanjutannya??

"Kejujuran memang menakutkan, tapi itu perlu"
Sebelum menyutradarai Janji Joni, Joko Anwar adalah orang dibalik film Arisan!, ia yang menulis skenario film tersebut dan disetujui oleh nia dinata. Ini juga awal mula karir Jokan di bidang perfilman, gua tau dari interviewnya di cine crib sih wkwk. Karna penasaran gua coba nonton seperti apa filmnya, karna sebelumnya gua belum pernah nonton film karya Nia Dinata, pernahnya series yang beliau garap bersama beberapa sutrdara lainnya berjudul Gossip Girl Indonesia.

Isu yang diangkat di film ini adalah seputar kehidupan orang2 sosialita ibu kota. Mereka bermain arisan dengan tujuan berbeda, kenapa gua bilang berbeda? karna arisan ibu2 sosialita ini bukan hanya sekedar temu kangen, tapi juga menjadi ajang pamer kemewahan setiap individunya. Jadi esensi arisan itu sendiri pudar. Itu fungsi arisan sesunguhnya, tapi gua kalo main arisan udah pasti incer duitnya lah wkwk, perketan sama kumpul2nya wkwk. Beda cerita kalo yang dibuat khusus reuni ya.

Jadi film ini mengambil 3 sudut pandang dari 4 orang karkater dengan permasalahan yang kompilasi dan berbeda2. Ada yang mengalami perselingkuhan, ada yang diselingkuhi hanya karna tidak bisa memiliki keturunan, seolah2 tidak memiliki keturunan menjadi alasan untuk berselingkuh dan saling menyakiti dan ada pula percintaan antar sesasama. Nah ke 3 sudut pandang ini diaduk sama rata dengan spot yang tidak main dulu2an dan tidak menjadi kompetisi, konflik siapa yang lebih sulit diantara ke 3nya.

Nia Dinata juga menaruh jelas kekuatan woman power ke dalam film ini, bener2 berasa bgt. Jadi feminis versi Nia Dinata tidak yang glorifikasi, melainkan selipan2 yang sangat menonjol. Ga cuma tentang woman power sih, Nia Dinata juga berhasil mengkritik banyak pihak seperti lembaga sensor film hingga isu yang tabu, yang diangkat oleh film ini, yap benar, isu LaGiBT (mohon maaf diplesetkan, takut kena Ban sama line, line rese soalnya).

Dan gua rasa film2 yang mengangkat tema seperti ini sudah ga bakal ada lagi di Indo, khusunya untuk film2 masa kini, secara tema yang diangkat tabu bgt. Karna selain ngebahas semua itu, film ini juga berbicara tentang kejujuran dan jati diri. Ga perlulah membohongi diri sendiri hanya untuk kenyamanan orang sekitar, cukup jujur pada diri sendiri aja mengenai apa yang kita suka atau kita mau. Karna yang beneran sahabat atau siapapun, pasti bakal ngertiin kondisi kita.

Kejujuran memang menakutkan, karnanya kita jadi takut apa yang akan terjadi setelah berkata jujur, tapi ga semua jawaban akan berakhir seperti yang kita pikirkan, ga semua jawaban akan berakhir negatif, jadi jujur dulu aja. Untuk jawaban yang menyakitkan atau tidak mengenakan akan membuat kita lepas dan lega dengan sendirinya. Ini gua berbicara kejujuran ya, karna kejujuran itu perlu disetiap permasalahan, terlepas dari kasus yang diangkat di film ini. Ya intinya ini film kuat bgt dari aspek cerita, percakapan hingga tema yang diangkat.

~ Dapukkk

Komentar

Postingan Populer