Sinopsis & Review Film Koi to Uso (2020)

 


Judul: Koi to Uso (2020)

Genre: Romance, Fantasy

Rate MAL: 6,65/10
Rate Ane: 3/5

Sutradara:
~ Seiki Takuno
Penulis:
~ Natsuko Takahashi
~ Musawo

Episode: 12 eps + 1 Ova
Studio:
~ Liden Films
Durasi: 24 menit/eps
Seiyu:
~ Osaka Ryota (Nejima)
~ Hanazawa Kana (Takasaki)
~ Makino Yui (Sanada Ririna)
~ Tachibana Shinnosuke (Nisaka)

Sinopsis:
Tentang pemerintah jepang yang membuat program baru untuk mencegah angka kelahiran rendah. Program ini adalah program perjodohan, di mana anak2 berusia 16 tahun akan dijodohkan untuk mestabilkan angka kelahiran rendah ini. Neji adalah pria cupu yang suka dengan teman sekelasnya sejak SD bernama Takasaki. Awalnya Neji tidak berani menyatakan cintanya, namun berhubung umur dia akan genap 16 tahun, ia mencoba menyatakan cintanya dan cinta ia dibalas oleh Takasaki. Namun keadaan berkata lain, karna perjodohan Neji bukanlah kepada Takasaki yang sudah diatur oleh pemerintah.

Gmna Kelanjutannya?

"Pemerintah mengurusi perjodohan rakyatnya"
Gua akan jelasin konsep perjodohan di sini, biar rada jelas, kurang lebih konsep cerita ini seperti salah satu eps dari serial Black Mirror Berjudul Hang The DJ. Jadi anime ini menggunakan konsep angka kelahiran rendah di Jepang. Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah mengeluarkan program baru yaitu program perjodohan. Di mana anak yang sudah berusia 16 tahun akan di jodohkan oleh orang random, melalui program pemerintahan ini. Perjodohan ini tidak asal2an, melainkan melalui riset kepribadian kita.

Jadi misalnya kita suka dengan makam, maka pasangan yang dipilihkan oleh pemerintah kepada kita adalah orang yang akan memamhami dengan apa yang kita suka. Jadi udah bener2 klop melalui data yang diambil sejak mereka lulus SD. Namun klop aja kurang pas jika kita tidak bisa menikah dengan orang yang kita suka. Jadi ada peraturan, jika salah satu pasangan bersifat egois dan membatalkan perjodohan, maka pasangan tersebut akan di blacklist namanya. Jadi hidup dia akan susah, susah nyari kerja, susah masuk kuliah bahkan susah mendapatkan nilai bagus di kelas.

Jadi perjodohan ini mutlak, kecuali mereka ber 2 sama2 menolak perjodohan ini, karna kalo mereka menolak baru mereka bisa lepas dari ikatan program pemerintah ini. Nah, itu adalah konsep cerita di anime ini, cukup menarik bukan. Tapi yang jadi masalah bukan hal itu, melainkan percintaan dengan orang yang tidak kita cintai. Itu yang dibahas oleh anime ini. Jadi gmna sih rasanya udah mendem rasa dari kelas 5 SD pas nyatain cinta tau2nya orang tersebut suka juga sama kita, eh tapi karna program pemerintah ini mereka tidak bisa bersama.

Nah di sini percintaan, pengorbanan dan kebohongan di mulai. Seperti judulnya Koi to uso atau dalam bahasa inggris berarti Love and Lies. Jadi para pemain di sini sama2 membohongi perasaanya sendiri untuk bisa membahagiakan orang yang mereka suka. Awalnya anime ini sangat menarik, karna pengorbanan persaannya bener2 kena bgt di gua, tapi lama kelamaan gua ngeliatnya biasa aja, karna terlalu sering menggunakan plot yang sama. Contoh si Takahasi menyatakan perasaanya kepada Neji, tapi beberapa menit kemudian, Takahasi bilang kalo semua itu bohong hanya demi perjodohan Neji. Awalnya dapet, tapi plot seperti itu terus menghantui anime ini sepanjang film, jadi cuma diputer2 aja dengan moment yang berbeda.

Anime ini sendiri memiliki twist yang mampu menggocek pikiran gua di eps2 awal. Gua bener2 ga ekspektasi demikian tapi boleh juga. Ini adalah anime NTR, setelah Dome kano dan School Days, gua masih berburu tontonan anime NTR, gua butuh yang greget dari kedua anime ini tapi nyatanya masih belum ada yg bisa menyamai kedua anime tersebut. Cerita di sini terlalu ke kanak2an bisa dibilang. Hanya berisikan ketidakenakan kepada orang yang kita suka. Di sisi lain si MC dsni malah seenaknya, jadinya bukan perasaan respect tapi perasaan dongkol karna MCnya bener2 kelewatan polos. Saking polosnya dia ga bisa baca situasi dari eps 1 hingga eps akhir.

Tema NTR sendiri juga tidak terlalu mengena, karna NTR dsni hanya ada kepada 1 karkater yaitu karkater utama kita. Jadinya kurang ada lawan aja untuk memberikan damage feel yang bener2 kena. Ya intinya sepanjang film kita hanya disuguhkan pengorbaan perasaan dan kebohongan aja, gtu terus sampe film ini selesai, endingnya pun tidak menyelesaikan permasalahanan apapun. Tapi gua tau siapa yang paling terluka diantara mereka, termasuk orang2 yang membenci dengan program pemerintah ini, karna dengan adanya program tersebut, orang yang orientasi s3xnya berbeda akan sangat kesulitan menjalani kehidupannya.

~ Dapukkk

Komentar

Postingan Populer