Sinopsis & Review Film May (2002)


Judul : May (2002)

Genre : Horror, Psychology

Rate imdb : 6,6/10 (31,600 vote)
Rate Ane  : 4/5

Sutradara & Penulis :
~ Legendary Assassin

Durasi : 1h 33m
Pemeran :
~ Angela Bettis (May)
~ Jeremy Sisto (Adam)
~ Anna Faris (Polly)

Sinopsis :
Tentang May seorang wanita yang memiliki klainan mata sejak ia lahir. Karna kelainannya itu may harus memakai penutup mata sejak ia kecil dan itu membuat may tidak memiliki teman. Karna merasa kasihan orangtua may membuatkan boneka untuk menemani may, namun saat beranjak dewasa may sadar, kalo boneka saja tidak cukup untuk menjadi teman berbicaranya, ia pun mencoba mendekati seorang pria dan gangguan psikologi pun dimulai.

Gmna Kelanjutannya ??

"Pentingnya sebuah kawan untuk berbagi kisah"
Film psikologi yang bener2 cukup menganggu, baik menganggu psikologi karkater utama dsni maupun penontonya, karna beberapa kali gua dibuat shock dengan tingkah karkater utama dan plot ceritanya, yang mana gua ga ekspetasi apa2 tentang alur ceritanya, jangankan ekspetasi, film ini sendiri aja gua tonton random jadi bener2 gatau apa2 mengenai film ini dan itu menambah keintens yang gua dapat dari film ini.

Diawal film kita udah disuguhkan karkater may dengan segala masalahnya, mulai dari dia yang memiliki cacat fisik, dijauhi teman2 sebayanya, hingga tidak memiliki siapapun untuk diajak berbicara. Karna hal itu psikologi May bener2 terganggu. Jadi pembangunan karakter diawal film udah bener2 bagus dan kebangun, bahkan pembangunan itu diiringi nuansa2 creppy. Percintaan May yang tulus dengan Adam yang modus juga dihadiri dengan baik dan membuat psikologi may makin terguncang.

Namun film ini tidak hanya mengguncang May aja, karna gua sendiri ikutan panik pas adegan di panti asuhan dan endingnya, ga nyangka aja akan seperti ini jadinya. Jadi endingnya bukan twist, cuma gua bener2 ga nyangka akan segokil itu. Akting pemeran may juga luar biasa bagusnya saat memerani kakrater yang psikologisnya terganggu. Ya intinya film ini menakuti penontonya tidak secara visual, melainkan secara psikologis, ada beberapa adegan gore dsni, cuma bener2 ga berfokus sama itu, karna yang diincar bukan itu oleh sang sutradara dan itu berhasil bgt.

~ Dapukkk

Komentar

Postingan Populer