Sinopsis & Review Film Gundala (2019)


Judul : Gundala (2019)

Genre : Action, Crime, Drama, Fantasy

Rate imdb : 8,2/10 (51 vote)
Rate Ane  : 4,5/5

Sutradara & Penulis :
~ Joko Anwar

Durasi : 1h 59m
Pemeran :
~ Abimana Aryasatya (Sancaka/Gundala)
~ Tara Basro (Wulan)
~ Bront Palarae (Pengkor)

Sinopsis :
Tentang sancaka seorang anak yang menjadi korban kerasnya dunia. Sejak kecil ia ditinggal oleh ayah dan ibunya dan ia hanya hidup seorang diri. Mencari makan sendiri bahkan menghadapi masalahnhya sendiri. Namun entah kenapa, petir seringkali menyambar dirinya, bahkan setiap ada hujan pasti ada petir yang menyambar dirinya dan karna itu juga yang menjadikan sancaka memiliki kemampuan super. Jadi jika ia tersambar petir maka dirinya akan memiliki kekuatan khusus dan kekuatan ini yang dijadikan olehnya untuk memberantas kejahatan yang ada dimuka bumi ini.

Gmna Kelanjutannya ??

"Musuh utama manusia adalah kebenaran yang ditutupi"
Film ini adalah pembuka dari BCU atau Bumilangit Cinematic Univerese, jadi untuk beberapa tahun kedepan akan ada film yang seperti ini. Ibaratnya ini marvelnya indonesia untuk yang belum tau. Saat film ini dirilis sebenernya gua agak ragu sama joko anwar, secara gua tau dia itu sebagai sutradara film horror dan thriller, bahkan karya dia yang judulnya janji joni aja belum gua tonton karna tidak bergenre thriller ataupun horror, namun karna gua percaya dengan joko anwar gua pun menonton ini dan tidak mengecewakan hasilnya. Oiya alesan gua nonton ini juga karna joko anwar, bukan karna gundala atau adaptasi komik Bumi Langit. Gua tau gundala, tapi gua gatau asal muasalnya dan ga pengen tau juga sebenernnya, tapi karna film ini di direct oleh sutradara fav gua, ya gua tonton dan bagus hasilnya.

Karna ini film superhero pasti tidak akan jauh dari yang namanya perkelahian atau baku hantam. Yap, film ini bener2 menyuguhkan baku hantam yang cukup banyak, bahkan dari awal film kita udah disuguhkan baku hantam dan baku hantam dsni tidak kaku dan jelek, semua bener2 dibawakan dengan sangat baik. Ya walaupun ada beberapa koreografinya yang masih keliatan miss, tetapi baku hantam dsni sangat bagus untuk dinikmati dan film ini sangat mengandalkan hal tersebut. Kenapa mengandalkan baku hantam ? karna joko tau kalo mengandalkan CGI, film ini masih tertinggal jauh dari film superhero diluar sana. Jadi buat kalian yang mau nonton jangan mengharapkan CGI yang wah dan berharap akan bertabur CGi, jangan. Film ini memang menggunakan CGI dibeberapa bagian dan CGI dsni masih terasa kurang namun itu cukup buat gua, jadi CGI dsni ga norak jatohnya. Dia tau kalo CGinya kurang jadi ya baku hantamnnya yang ditonjolin.

Kita bahas soal ceritanya, soal cerita gua rasa 2 jam durasi masih kurang untuk mengulas semua yang ada difilm ini, terutama untuk kisah si pengkor. Okelah dari awal kita disuguhkan aksi sancaka kecil hingga dewasa, namun poris itu tidak seimbang buat pengkor. Asal muasal pengkor diceritakan dan dibawakan begitu cepat, jadi masalalu pengkor kaya lewat aja. Padahal kalo dipikir2 pengkor ini otak utama untuk villain BCU kedepannya, secara dia memiliki anak buah yang cukup banyak dan hebat. Jadi gua rasa kurang aja kalo porsi pengkor cuma segini. Film ini penuh akan kritik soal pemerintahan, dimana penghianatan, hoax dan pihak pemerintah yang bermain kotor demi kepentingan pribadi. Jadi certia difilm ini bener2 disesuaikan dengan keadaan indonesia saat ini, dimana penjabat menjadi penjahat utama karna memiliki wewenang yang disewenang2kan. Jadi isu politik bener2 diangkat difilm ini dan itu bagus bgt dikolaborasikan dengan aksi gundala. Namun joko dsni agak tidak memperdulikan orang2 disekitar gundala, seperti pekerjaan yang gundala atau sancaka miliki, ia bekerja di PT namun pegawainya tidak ada selain 3 orang yang difilmkan dsni, bahkan di PT tersebut seringkali dibuat berkelahi oleh sancaka, jadi agak gmna gtu gua ngeliatnya. Belum lagi lokasi tempat yang digunakan difilm ini, lokasi difilm ini tidak berubah2, kalo ga di PT, ya di rel kereta api. Jadinya bermain di tempat itu2 aja.

Film ini juga memasukan beberapa iklan atau sponsor difilmnya dan iklan atau sponsor yang masuk ke film ini bener2 bagus. Jadi kita bener2 ga terganggu dengan banyaknya iklan yang bermunculan. Jadi masuknya iklan dsni bener2 rapih bgt. Film ini juga menyelipkan komedi2nya, tidak terlalu banyak komedi, tapi cukup efektif untuk membuat seisi bioskop tertawa dengan komedinya. Bicara soal genre, joko anwar tidak bisa lepas dari jiwa horrornya, karna seringkali film ini dikemas dengan nuansa horror, bahkan vibes pengabdi setan masih gua rasakan difilm ini. Oiya ada easter egg film joko anwar yang lainnya dan ada juga easter egg untuk film2 BCU selanjutnya, jadi penonton dibuat penasaran dengan easter egg ini.

Film ini juga sangat mengedepankan scoring musiknya, karna scoring dsni bener2 ngejedar jeder ga berhenti2. Jadi penonton bener2 dibuat ngerasain apa yang gundala rasakan lewat scoring ini. Untuk sinematografi, gua rasa sinematografi dsni tidak jauh berbeda dengan film2 joko sebelumnya, masih bagus dan keren banget. Bener2 suguhan visual yang indah berkat sinematografi dan tone warna yang dihadirkan. Naskah yang digunakan juga sangat baik, jadi film ini penuh dengan kata2 yang cukup bijak, namun kata2 bijak itu dibawakan dengan sangat bagus oleh setiap karkaternya, jadi ga keliatan baku banget dan naskah dsni juga memegang peranan penting untuk filmnya. Ya intinya ini bagus, akting para pemainnya totalitas semua terutama untuk para villainnya. Saran gua sih para villain dsni dibuat lebih kuat lagi, karna kalo segtu banyaknya villain bisa dikalahkan sendiri oleh gundala, gmna nanti kalo semua pahlawan pada kolab wkwk. Oiya kalo mau lawan gundala mending di bekasi jangan di jakarta, soalnya dibekasi kaga ujan2 wkwk.

~ Dapukkk

Komentar

Postingan Populer