Kekayaan Keluarga Soeharto Part 1.
Kekayaan Keluarga Soeharto Part 1.
Pengantar:Keluarga Soeharto telah memenangkan gugatan atas majalah TIME dengan vonis majalah TIME harus membayar satu triliun rupiah kepada keluarga Soeharto. Berikut bagi yang belum pernah baca laporan majalah TIME tersebut.
Sektor Asset dan Tunai yang Diperoleh Keluarga Selama 30 Tahun Lebih
- Minyak dan gas $ 17.000.000.000
- Kehutanan dan perkebunan $ 10.000.000.000
- Bunga deposito $ 9.000.000.000
- Petrokimia $ 6.500.000.000
- Pertambangan $ 5.800.000.000
- Perbankan dan jasa keuangan $ 5.000.000.000
- Properti di Indonesia $ 4.000.000.000
- Import pangan $ 3.600.000.000
- TV, Radio, Penerbitan $ 2.800.000.000
- Telekomunikasi $ 2.500.000.000
- Hotel dan turisme $ 2.200.000.000
- Jalan tol $ 1.500.000.000
- Perusahaan penerbangan dan jasa angkasa $ 1.000.000.000
- Produksi dan distribusi tembakau $ 1.000.000.000
- Kendaraan $ 460.000.000
- Penghasil daya $ 450.000.000
- Manufaktur $ 350.000.000
- Properti di luar negeri $ 80.000.000
T O T A L $ 73.240.000.000
- KEKAYAAN SAAT INI $ 15.000.000.000
Sumber: TIME, konsultasi dengan lima ahli independen
Laporan Majalah TIME – 24 Mei 1999 Mengenai Harta Kekayaan Keluarga Soeharto
Penyelidikan TIME ke dalam kekayaan keluarga Suharto dan anak-anaknya menemukan harta jarahan sebesar $ 15 milyar dalam bentuk uang tunai, properti, barang-barang seni, perhiasan dan pesawat-pesawat jet pribadi
Oleh: JOHN COLMEY dan DAVID LIEBHOLD Jakarta.
Part 1.
Pengantar:Keluarga Soeharto telah memenangkan gugatan atas majalah TIME dengan vonis majalah TIME harus membayar satu triliun rupiah kepada keluarga Soeharto. Berikut bagi yang belum pernah baca laporan majalah TIME tersebut.
Sektor Asset dan Tunai yang Diperoleh Keluarga Selama 30 Tahun Lebih
- Minyak dan gas $ 17.000.000.000
- Kehutanan dan perkebunan $ 10.000.000.000
- Bunga deposito $ 9.000.000.000
- Petrokimia $ 6.500.000.000
- Pertambangan $ 5.800.000.000
- Perbankan dan jasa keuangan $ 5.000.000.000
- Properti di Indonesia $ 4.000.000.000
- Import pangan $ 3.600.000.000
- TV, Radio, Penerbitan $ 2.800.000.000
- Telekomunikasi $ 2.500.000.000
- Hotel dan turisme $ 2.200.000.000
- Jalan tol $ 1.500.000.000
- Perusahaan penerbangan dan jasa angkasa $ 1.000.000.000
- Produksi dan distribusi tembakau $ 1.000.000.000
- Kendaraan $ 460.000.000
- Penghasil daya $ 450.000.000
- Manufaktur $ 350.000.000
- Properti di luar negeri $ 80.000.000
T O T A L $ 73.240.000.000
- KEKAYAAN SAAT INI $ 15.000.000.000
Sumber: TIME, konsultasi dengan lima ahli independen
Laporan Majalah TIME – 24 Mei 1999 Mengenai Harta Kekayaan Keluarga Soeharto
Penyelidikan TIME ke dalam kekayaan keluarga Suharto dan anak-anaknya menemukan harta jarahan sebesar $ 15 milyar dalam bentuk uang tunai, properti, barang-barang seni, perhiasan dan pesawat-pesawat jet pribadi
Oleh: JOHN COLMEY dan DAVID LIEBHOLD Jakarta
==============================
PERUSAHAAN KELUARGA
Presiden SoehartoKetika tiba masa akhir Suharto, presiden Indonesia terlama, ia hanya nampak pasif. Sementara para mahasiwa dan massa rakyat yang marah turun ke jalan-jalan, dan disambut dengan tembakan dan gas air mata; jendral berbintang lima itu mundur ke belakang sambil mencoba menata segala sesuatunya dengan baik.
Ketika ia akhirnya turun tahun lalu, ia hanya berdiri menyingkir ke sebelah, sementara B.J Habibie mulai diambil sumpahnya. Setelah itu Suharto jarang kedengaran lagi.
Tetapi nyatanya Suharto jauh lebih sibuk dari yang disadari oleh banyak orang. Sesaat setelah Soeharto jatuh dari kekuasaan, telah tercium adanya usaha-usaha untuk menyelamatkan harta pribadinya.
Di bulan Juli 1998, serangkaian laporan mengindikasikan bahwa uang dalam jumlah luar biasa yang berhubungan dengan Indonesia telah dipindahkan dari sebuah Bank di Switzerland ke Bank lain di Austria, yang dipertimbangkan sebagai tempat berlindung yang lebih aman untuk deposito-deposito rahasia.
Pemindahan tersebut memperoleh perhatian dari kementerian keuangan Amerika, yang mengikutinya secara seksama, dan menggerakkan penyelidikan-penyelidikan diplomatik di Wina.
Sekarang, sebagai bagian dari penelitian empat bulan yang meliputi 11 negara, TIME telah menemukan bahwa $ 9 milyar dari uang Soeharto dipindahkan dari Switzerland ke sebuah account Bank di Austria. Nilai yang tidak jelek untuk seseorang yang gaji kepresidenannya sebesar $ 1.764 per bulan.
Jumlah milyaran ini hanyalah sebagian dari kekayaan Soeharto. Meski pun krisis keuangan Asia telah memotong kerajaan keluarga secara signifikan, bekas presiden ini dan anak-anaknya masih menguasai kekayaan luar biasa. Kerajaan ini dibangun dalam waktu lebih dari tiga dekade yang mencakup perusahaan-perusahaan dari skala kecil hingga besar.
Menurut data dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan majalah properti Indonesia, keluarga Soeharto baik yang dimiliki sendiri maupun melalui perusahaan-perusahaannya, mengontrol 3,6 juta hektar real estate di Indonesia, sebuah area yang lebih besar dari Belgia. Luas ini mencakup 100.000 meter persegi ruangan kantor di Jakarta dan hampir 40 persen dari luas seluruh propinsi Timor Timur.
Di Indonesia, enam anak Soeharto memiliki saham dalam jumlah signifikan sekurang-kurangnya di 564 perusahaan, dan kekayaan luar negeri mereka mencakup ratusan perusahaan-perusahaan lainnya, tersebar dari Amerika ke Uzbekistan, Belanda, Nigeria dan Vanuatu. Keluarga Soeharto juga memiliki sejumlah besar hiasan-hiasan berharga.
Selain itu, sebuah ranch untuk berburu seharga $ 4 juta di Selandia Baru and memiliki setengah dari kapal pesiar (yatch) seharga $ 4 juta yang ditambatkan di luar Darwin, Australia. Hutomo Mandala Putra (nama kecilnya Tommy) putra terkecil, mempunyai 75 persen saham di sebuah lapangan golf 18 lubang dengan 22 apartemen mewahnya di Ascot, Inggris.
Bambang Trihatmojo, putra kedua Soeharto, memiliki sebuah penthouse seharga $ 8 juta di Singapura dan sebuah rumah besar seharga $ 12 juta di sebuah lingkungan esklusif di Los Angeles, letaknya dua rumah dari rumah bintang rock Rod Steward dan hanya beda satu jalan dari rumah saudaranya Sigit Harjoyudanto yang bernilai $ 9 juta.
Putri tertua, Siti hardiyanti Rukmana, mungkin telah menjual Boeing 747-200 jumbo jetnya, tetapi armada kapal terbang keluarga Soeharto masih mencakup, sekurang-kurangnya sampai saat ini, sebuah DC-10, sebuah Boeing 737 biru dan merah, sebuah Canadian Challenger 601 dan sebuah BAC-111. Yang terakhir pernah dipunyai oleh the Royal Squadron of Britain’s Queen Elizabeth II, menurut Dudi Sudibyo, managing editor dari Angkasa, majalah terbitan Indonesia.
Setelah melakukan ratusan wawancara dengan teman-teman Soeharto, baik yang dahulu mau pun sekarang, pegawai pemerintah, kalangan bisnis, ahli-ahli hukum, akuntan-akuntan, bankir-bankir dan keluarga mereka, serta meneliti berlusin-lusin dokumen (termasuk catatan-catatan Bank tentang pinjaman luar negeri terbesar), para koresponden TIME menemukan indikasi bahwa sekurang-kurangnya $ 73 milyar melewati tangan-tangan keluarga Soeharto antara tahun 1996 hingga tahun lalu. Sebagian besar berasal dari pertambangan, perkayuan, komoditi-komoditi dan industri-industri perminyakan.
Investasi-investasi buruk dan krisis keuangan di Indonesia telah menurunkan jumlah kekayaan tersebut. Tetapi bukti mengindikasikan bahwa Soeharto dan enam anaknya tetap memiliki kekayaan $ 15 milyar tunai, saham.saham, modal-modal perusahaan, real estate, perhiasan dan benda-benda seni -termasuk karya-karya Affandi dan Basoeki Abdullah dalam koleksi Siti Hediati Hariyadi, putri tengah yang dikenal sebagai “Titiek”.
Soeharto membuat fondasi untuk kekayaan keluarganya dengan menciptakan sistem patron yang berskala nasional yang mempertahankannya dalam kekuasaan selama 32 tahun. Anak-anaknya, pada gilirannya, memfungsikan kedekatan dengan Presiden kedalam peranan calo (perantara) untuk pembelian dan penjualan dari produk-produk minyak, plastik, senjata, bagian-bagian pesawat terbang dan petrokimia yang dimiliki pemerintah.
Mereka memegang monopoli pada distribusi dan import komoditi-komoditi utama. Mereka mendapatkan pinjaman dengan bunga rendah melalui kerjasama dengan bankir-bankir, yang seringkali takut untuk menanyakan pembayaran kembali. Subarjo Joyosumarto, managing director Bank Indonesia menyatakan bahwa selama pemerintahan Soeharto, “ada sebuah situasi yang membuat sukar bagi Bank-Bank negara untuk menolak mereka.
“Sekarang, dengan setengah penduduk dibawah garis kemiskinan sebagai hasil dari krisis keuangan, tidak ada keraguan bahwa keluarga Soeharto menumbuhkan kekayaan diatas penderitaan rakyat. Seorang bekas kolega bisnis anak-anak Soeharto memperkirakan bahwa mereka tidak membayar pajak antara $ 2,5 milyar dan $ 10 milyar pada komisi saja. “Sangat mungkin tidak ada perusahaan-perusahaan Soeharto telah membayar 10 persen dari kewajiban pajak yang sebenarnya”, kata Teten Masduki, seorang anggota eksekutif Indonesian Corruption Watch, sebuah NGOs. “Dapatkah dibayangkan berapa besar pendapatan yang telah hilang?
“Kebanyakan orang Indonesia juga menyalahkan Suharto karena menciptakan iklim korupsi yang mempengaruhi seluruh perekonomian Indonesia. Bank Dunia memperkirakan bahwa sampai sebanyak 30% anggaran pembangunan di Indonesia selama dua dekade telah menguap karena korupsi yang meluas di lingkungan pegawai negeri dari atas sampai ke bawah.
“Kalau anda tidak membayar suap, orang akan menganggap anda aneh”, kata Edwin Soeryadjaya, Direktur perusahaan patungan telekomunikasi Indonesia-Amerika. “Sungguh sedih. Saya sampai tidak bisa bilang bahwa saya bangga menjadi orang Indonesia. Ini adalah satu dari negara paling korup di dunia”.
Sumber : Open Your Mind
Komentar
Posting Komentar