#Cerita Horror 17 ( Wendy )
#Cerita Horror 17 ( Wendy )
By : Honey
Wendy menutup telepon dan berjalan ke arah tempat tidur. Sepertinya dia sedang senang. Tentu saja, siapapun akan senang jika di telepon sang kekasih. Wajahnya sedikit bersemu merah dan senyum tak lepas dari bibirnya.
Dia menoleh ke arah jendela. Sepertinya merasa sedang di perhatikan. Tentu saja, tidak ada apa-apa di sana. Namun untuk memastikan lebih jelas, gadis 17 tahun itu bergerak ke arah jendela. Dia melongokkan kepalanya keluar dan memperhatikan sekeliling. Kosong. Dia kemudian menutup jendela dan menurunkan tirainya.
Suara telepon kembali berdering. Wendy segera mengangkatnya dan mengaktifkan mode speaker.
"Kau belum tidur?" tanya suara dari seberang. Suara laki-laki.
"Belum. Aku merasa aneh malam ini. Seperti ada yang memperhatikanku." ujar Wendy.
"Kau sudah mengecek jendela? Sebaiknya kau mengunci jendela dan pintu kamarmu malam ini. Aku dengar ada pembunuh gila berkeliaran dan polisi belum bisa menangkapnya. Dia sudah membunuh 3 gadis dan menguliti kepalanya."
"Ya, aku sudah melakukannya. Thanks Dear,"
"Pergilah tidur. Ini sudah larut malam. I love you,"
"Oke."
Wendy mematikan teleponnya, kemudian dia tidur. Tentu saja tidak ada penguntit di luar sana. Di sini hanya ada dia, dan aku.
Aku penasaran bagaimana reaksi gadis cantik ini jika dia tahu bahwa aku sudah berada di dalam lemarinya dari kemarin sore? Aku siap sekarang. Aku siap untuk membuatnya jadi milikku. Aku siap untuk mengambil rambutnya seperti 3 gadis lainnya.
Aku siap dengan pisau dagingku.
By : Honey
Wendy menutup telepon dan berjalan ke arah tempat tidur. Sepertinya dia sedang senang. Tentu saja, siapapun akan senang jika di telepon sang kekasih. Wajahnya sedikit bersemu merah dan senyum tak lepas dari bibirnya.
Dia menoleh ke arah jendela. Sepertinya merasa sedang di perhatikan. Tentu saja, tidak ada apa-apa di sana. Namun untuk memastikan lebih jelas, gadis 17 tahun itu bergerak ke arah jendela. Dia melongokkan kepalanya keluar dan memperhatikan sekeliling. Kosong. Dia kemudian menutup jendela dan menurunkan tirainya.
Suara telepon kembali berdering. Wendy segera mengangkatnya dan mengaktifkan mode speaker.
"Kau belum tidur?" tanya suara dari seberang. Suara laki-laki.
"Belum. Aku merasa aneh malam ini. Seperti ada yang memperhatikanku." ujar Wendy.
"Kau sudah mengecek jendela? Sebaiknya kau mengunci jendela dan pintu kamarmu malam ini. Aku dengar ada pembunuh gila berkeliaran dan polisi belum bisa menangkapnya. Dia sudah membunuh 3 gadis dan menguliti kepalanya."
"Ya, aku sudah melakukannya. Thanks Dear,"
"Pergilah tidur. Ini sudah larut malam. I love you,"
"Oke."
Wendy mematikan teleponnya, kemudian dia tidur. Tentu saja tidak ada penguntit di luar sana. Di sini hanya ada dia, dan aku.
Aku penasaran bagaimana reaksi gadis cantik ini jika dia tahu bahwa aku sudah berada di dalam lemarinya dari kemarin sore? Aku siap sekarang. Aku siap untuk membuatnya jadi milikku. Aku siap untuk mengambil rambutnya seperti 3 gadis lainnya.
Aku siap dengan pisau dagingku.
Komentar
Posting Komentar